20 Nov 2014
Zulfirman Basir, analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan data EIA (Energy Information Administration) semalam yang menunjukan kenaikan cadangan minyak AS sebesar 2,6 juta barel menambah kekhawatiran investor akan melimpahnya supplai minyak di pasar.
“Data pagi ini yang menunjukan berkurangnya aktivitas manufaktur China juga membuat investor cemas dengan outlook permintaan dari konsumen minyak terbesar No.2 di dunia tersebut,” ujarnya melalui riset yang diterima Bisnis, Kamis (20/11/2014).
Dia menambahkan, investor juga terlihat berhati-hati menanti data manufaktur zona-euro dan AS pada sore dan nanti malam yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut atas outlook permintaan energi global.
Di lain pihak, mulai masuknya musim dingin di AS dapat memberikan investor harapan akan terjaganya permintaan minyak. Permintaan minyak cenderung meningkat di musim dingin seiring konsumen butuh lebih banyak energi di tengah dinginya cuaca.
“Outlook minyak masih netral, namun minyak dapat alami pelemahan dengan target penurunan US$72/barel dan stop-loss US$75,5/barel. Minyak WTI mungkin akan diperdagangkan di kisaran US$72-US$75,4/barel untuk hari ini,” jelas Zulfirman.
Editor : Linda Teti Silitongahttp://market.bisnis.com/read/20141120/94/274284/minyak-wti-lunglai-tertekan-2-sentimen-utama+++++++++++++++© Inacom. All Rights Reserved.