Berita Terbaru

22 Aug 2014

Selama 10 Tahun Terakhir, Keuntungan Pengusaha Teh Terus Tergerus

Selama 10 Tahun Terakhir, Keuntungan Pengusaha Teh Terus Tergerus
Jumat, 22 Agustus 2014 | 05:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Teh Indonesia (ATI) menyatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir industri teh Indonesia mengalami penurunan produktifitas. Bahkan, bukannya untung dalam penjualan teh, para pengusaha teh Indonesia mengaku buntung alias merugi.

"Namun harga jual relatif tetap sehingga lama-lama bukannya untung malah buntung," ujar Sekretaris Eksekutif Asosiasi Teh Indonesia, Atik Dharmadi di Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Dharmadi menjelaskan, kerugian pengusaha disebabkan oleh berbagai hal diantaranya yaitu meningkatnya biaya produksi karena kenaikan harga BBM, biaya pupuk, petisida, dan upah tenaga kerja.

Di sisi lain, harga jual teh tidak mengalami kenaikan sehingga biaya produksi lebih besar dari pada harga jual teh. Dampaknya, menurut dia, banyak perusahaan teh yang harus menutup bisnisnya karena ketidakmampuan membiayai produksi tadi.

"Banyak perusahaan swasta lebih dari 5 sudah tutup dalam periode 10 tahun terakhir," kata dia.

Bahkan, karena kesulitan keuangan, beberapa perusahaan teh beralih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk mengolah teh dari yang tadinya menggunakan solar. Oleh karena itu, Dharmadi meminta kepada pemerintah agar memikirkan energi alternatif sehingga beban bahan bakar di pabrik teh tidak terus membengkak.

Penulis  : Yoga Sukmana
Editor    : Bambang Priyo Jatmiko
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/22/055700426/Selama.10.Tahun.Terakhir.Keuntungan.Pengusaha.Teh.Terus.Tergerus
+++++++++

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.