KPBN News

Kembali Melemahnya Harga Karet Mejelang FOMC Meeting Berakhir

Rabu, 18 Maret 2015, 11:30 AM
Market Analisis PT. KPBN - Pada perdagangan di bursa komoditas Tocom pagi ini (18/03) harga karet terpantau sedang mengalami pelemahan terbatas setelah pada sesi perdagangan kemarin ditutup sedikit menguat.
Penguatan harga karet kemarin dipengaruhi akibat masih melemahnya nilai tukar Yen ke level terendahnya dalam 7 tahun terakhir. Disatu sisi pula hasil dari rapat BoJ kemarin juga ternyata menghasilkan kesespakatan dimana BOJ tidak mengubah kebijakan moneternya dan tetap menyuntikan likuiditas sebesar 80 triliun yen per tahun ke perekonomian Jepang. BoJ memperkirakan harga energi yang lebih murah dan ekspektasi kenaikan upah pada perusahaan-perusahaan besar pada akhirnya akan menstimulasi belanja konsumen, meningkatkan pertumbuhan dan membantu bank mencapai target inflasi 2% di sekitar musim semi 2016.

Namun menjelang ditutupnya sesi perdagangan di bursa Tocom ternyata ada sedikit pelemahan yang timbul akibat rilis data China FDI (Foreign Direct Investment) di bulan Februari lalu yang menunjukkan pelemahan. Investasi langsung pihak asing (Foreign direct investment) (FDI) di China bertumbuh dengan laju paling lambat dalam 6 bulan pada bulan Februari, namun analis memperingatkan adanya faktor musiman meski seiring pelemahan pada perekonomian terus mengikis tingkat kepercayaan investor. FDI bulan Februari hanya naik 0.9% dari setahun sebelumnya, melambat tajam dari kenaikan sebesar 29.4% di bulan Januari, menjadi salah satu data bulan Februari yang paling lemah, yang mana telah menguatkan ekspektasi adanya kebijakan tambahan dari Beijing untuk memicu pertumbuhan.

Pada perdagangan bursa Tocom sesi Overnight beberapa sentiment yang berasal dari AS mulai muncul diantaranya masih lemahnya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah turun di hari Selasa (17/03) akibat ekspektasi naiknya persediaan minyak AS dalam 10 pekan beruntun, namun pelemahan dollar menjaga minyak dari kemerosotan lebih lanjut. Para trader dan investor yang disurvei Reuters memperkirakan persedian minyak AS akan naik melebihi 452 juta barel pada pekan lalu. Minyak yang berdenominasi dollar sedikit terbantu pelemahan mata uang AS tersebut, sehingga mampu membatasi penurunan. Sementara itu American Petroleum Institute setelah perdagangan sesi AS ditutup melaporkan persediaan minyak AS pada pekan yang berakhir 13 Maret melonjak 10,5 juta barel. Analis yang disurvei Platts sebelumnya memperkirakan kenaikan 3,7 juta barel. Persediaan besnis dilaporkan naik 583.000 barel, sementara persediaan minyak distillasi turun 252.000 barel.

Untuk perdagangan bursa karet Tocom pagi ini sebenarnya ada sentiment positif yang terjadi di pasar, dimana nilai ekspor Jepang naik lebih besar dari perkiraan di bulan Februari, mendukung negara tersebut untuk bangkit dari resesi tahun lalu. Nilai pengiriman keluar negeri naik sebesar 2.4% dari setahun yang lalu, menurut Kementrian Keuangan pada hari Rabu (18/03), dibandingkan dengan estimasi median untuk kenaikan 0.3%. Nilai impor turun sebesar 3.6%, meninggalkan defisit perdagangan menjadi 424.6 Miliar yen($3.5 miliar) dari sebelumnya di angka defisit 1,177.5 Miliar yen. Laporan ekspor adalah titik terang yang berkembang di dalam perekonomian yang sedang berjuang dengan lemahnya belanja oleh konsumen dan pebisnis. Turunnya harga minyak membantu mengecilkan defisit, yang membengkak setelah Jepang meningkatkan pembelian bahan bakar fosil dari luar negeri setelah bencana alam Fukushima di tahun 2011.


Dari sisi stok persedian yang terpantau di bursa Shanghai China (SHFE) masih sama dimana jumlah persediaan karet alam disana masih mixed di level 156.505 ton. Hal ini masih menunjukkan adanya pelemahan tingkat permintaan barang disana, dan sesuai dengan hasil rilisan data neraca perdangan China terakhir yang memperlihatkan anjloknya sektor impor untuk karet alam disana. Hal berbeda justru terjadi di Jepang, dimana berdasarkan data terakhir jumlah stok persediaan karet alam disana mengalami penurunan sebanyak 1.8% di angka 12.267 ton. Namun demikian sentiment positif ini hanya bertahan sesaat di perdagangan bursa Tocom akhir pekan lalu.

Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini berpotensi akan konsolidasi sejenak di bursa Tocom dan Sicom walaupun kemungkinan untuk kembali melemah masih terbuka lebar akibat harga minyak yang masih terjebak di level terendah dan adanya aksi tunggu beberapa pelaku pasar menjelang rapat FOMC yang hasilnya akan diumumkan pagi dini hari esok (19/03) untuk membahas kelanjutan wacana normalisasi suku bunga AS. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan April 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 220,00 yen. Resistance selanjutnya ada di 224,00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 214,00 yen dan selanjutnya di 208,00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 169.00-174.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 140.00-145.00 USCts/kg.

Senior MArket Analis : Andrial /AIP / PT. KPBN
Editor : Neo / AIP /PT. KPBN