Sampoerna Agro & PTPN XI kerja sama produksi etanol
PT Sampoerna Agro (SA) bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI dan petani di empat kabupaten dalam proyek pembangunan pabrik etanol dengan investasi sedikitnya US$80 juta.
Pabrik etanol tersebut akan menggunakan bahan baku singkong dan tetes tebu yang dihasilkan para petani di empat kabupaten yakni Pacitan, Ponorogo, Trenggalek dan Madiun.
Untung Murdiyatmo, Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioenergi PT SA, mengatakan proyek industri etanol yang akan direalisasikan mulai akhir 2006 dengan kapasitas produksi 50 juta hingga 60 juta liter per tahun tersebut berlokasi di daerah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, dan Madiun yang selama ini dikenal sebagai penghasil singkong.
`Kami memilih lokasi itu untuk mendekatkan pabrik dengan sumber bahan baku yaitu singkong, sementara bahan baku lainnya yaitu tetes tebu dipasok oleh PTPN XI yang mengelola pabrik gula di Madiun dan Ponorogo,` ujar Untung Murdiyatmo baru-baru ini.
Dia menyatakan untuk menunjang pemenuhan bahan baku industri dari singkong PT SA bekerja sama dengan petani untuk pengembangan tanaman singkong Mukibat di atas lahan seluas 1.000 hektare yang tersebar di empat daerah tadi.
Kepada para petani, lanjut dia, PT SA akan membagikan bantuan bibit singkong sedikitnya 2 juta secara gratis untuk ditanam di lahan milik petani dan PTPN XI dan selanjutnya dilakukan pembinaan tentang teknik penanamannya.
`Kami merespons Inpres No.1/2006 tentang pengembangan biofuel sebagai bahan bakar alternatif, di mana etanol yang bisa diproses menjadi gasohol E10 yang kualitasnya mirip dengan Pertamax.`
Dia menyebutkan penggunaan singkong Mukibat dipilih karena produktivitasnya jauh lebih tinggi, yaitu bisa berlipat tiga hingga enam kali dibandingkan singkong biasa, yaitu bisa mencapai 90 ton per hektare. Dengan demikian, hasil produksi patinya jauh lebih tinggi dibanding singkong biasa.
Secara terpisah Moelyadi, Direktur Produksi PTPN XI, menjelaskan kerja sama dengan PT SA telah ditandatangani pada awal Juli lalu. Dalam kerja sama tersebut disepakati PT SA siap membangun pabrik etanol, sementara PTPN XI, selain bertindak sebagai penyedia lahan bagi penanaman singkong, juga memasok bahan baku etanol berupa tetes tebu.
`Tapi tidak semua tetes yang dihasilkan PTPN XI dipasok ke PT SA. Mungkin hanya sebagian kecil karena kita juga tetap menjaga hubungan dengan mitra bisnis yang selama ini membeli tetes PTPN XI,` ujar Moelyadi.
Untung menambahkan sebetulnya potensi Jatim untuk pengembangan industri etanol cukup besar karena Jatim juga dikenal sebagai penghasil singkong.
Sumber: Bisnis Indonesia