Berita Terbaru

12 Jan 2010

Proyek pabrik gula US$1,65 miliar terganjal lahan

Proyek pabrik gula US$1,65 miliar terganjal lahan


Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Ahmad Manggabarani mengatakan ketersediaan lahan di Jawa saat ini sudah sangat terbatas karena tergeser oleh komoditas lain dan alih fungsi lahan.

 

Pada sisi lain, seiring dengan otonomi daerah, penggunaan lahan di luar Jawa untuk pengembangan pabrik-pabrik baru terkendala oleh sulitnya proses penguasaan lahan.

 

"Ternyata masalah utamanya masih seputar overlapping [tumpang-tindih] soal kehutanan [Kementerian Kehutanan] terutama soal RT/RW [rencana tata ruang dan wilayah] di seluruh Indonesia seperti pelepasan kawasan hutan dan kejelasan status lahan. Secara umum penerbitan izin dari pusat bisa memakan waktu lebih dari setahun," katanya kemarin, seusai pertemuan dengan sejumlah bupati dan investor gula di Kementerian Perindustrian.

 

Pemerintah, jelasnya, masih menunggu laporan pemetaan kawasan yang bisa digunakan untuk investasi PG dari daerah dan dikoordinasikan di tingkat eselon I.

 

"Semua proses ini akan dipercepat sehingga masalahnya tak perlu sampai ke tingkat menteri. Paling lambat saya targetkan akhir Januari pengumpulan data investor dan rincian perizinan lahan oleh bupati bisa selesai," katanya.

 

Dia menerangkan konsumsi gula nasional diproyeksikan mencapai 5,7 juta ton pada 2014 atau naik 850.000 ton dibandingkan dengan posisi saat ini 4,85 juta ton. Kebutuhan itu mencakup 2,7 juta ton gula kristal putih dan 2,15 juta ton gula rafinasi. "Kalau semua hambatan proyek revitalisasi tidak, target produksi sebesar 5,7 juta ton pada 2014 cuma mimpi," ujarnya.

 

Calon investor yang masih terkendala soal lahan itu di antaranya PT Indo Selaras (dua lokasi), PT Rosan Kencana Perkasa, PT Gemilang Unggul Luhur Abadi, PT Duta Plantation Nusantara.

 

Selain itu ada pula PT Permata Hijau Resources, PT Gula Manis Tinaggea, PT Sumber Mutiara Perdana, PT Papua Resource Indonesia, PT Sukses Mantap Sejahtera dan PT Industri Gula Terpadu.

 

Tahun ini

 

Direktur Industri Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Warsono menerangkan sebagian besar investor tersebut menjadwalkan pembangunan pabrik baru mulai tahun ini.

 

"Investasi sekitar Rp1,5 triliun per pabrik gula dengan kapasitas 15.000 TCD [total can per day]," jelasnya.

 

Saat ini, paparnya, jumlah pabrik gula di Indonesia tercatat sebanyak 61 unit dengan kemampuan giling tebu 33,8 juta ton dan menghasilkan gula 2,77 juta ton.

 

Bupati Merauke Johanes Gluba Gepze berkomitmen akan mempercepat proses perizinan investasi pabrik gula di wilayahnya.

 

"Namun sayangnya proses izin di tingkat pusat mengalami masalah terutama di Kementerian Kehutanan. Sudah dua kali periode saya mengalami ini," ujarnya.

 

Sumber : Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.