11 May 2016
Rabu, 11/05/2016 13:22 WIB
Bisnis.com, DENPASAR - Harga komoditas gula pasir di Bali mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Hasil sidak Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bali mendapati bahwa kenaikan tersebut lebih disebabkan karena periode produksi gula di Jawa telah selesai, sehingga stok gula di tingkatan di produsen belum bertambah.
"Kondisi ini berujung pada harga tebus distributor yang merangkak naik. Produksi gula pasir diperkirakan akan kembali meningkat pada awal Juni 2016," ujar Wakil Ketua TPID Bali Dewi Setyowati, melalui rilis, Rabu (1/5/2016).
Meskipun mulai naik, tetapi pasokan gula pasir di Pulau Dewata tetap berjalan baik, hanya dalam jumlah relatif terbatas. Hasil pemantauan mendapati bahwa tersedia sekitar 278 ton di 4 distributor utama gula pasir dan dinilai masih mencukupi.
Dewi menambahkan, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) memperkirakan adanya penambahan stok gila pasir sejumlah 115 ton pada minggu ketiga Mei 2016. TPID mengharapkan volatilitas harga gula pasir dapat diredam.
Menghadapi kondisi ini, distributor dihimbau tidak melakukan penimbunan, dan mengambil kesempatan karena terbatasnya pasokan bahan kebutuhan pokok.
"Kami juga menghimbau masyarakat untuk menjadi bijak dan cerdas dalam berbelanja serta mengkonsumsi gula sehari-hari," himbaunya.
© Inacom. All Rights Reserved.