24 Jun 2016
Kamis, 23 Juni 2016 22:20 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian memfasilitasi kegiatan promosi sejumlah produk kopi spesial Indonesia pada pameran World of Coffee (WOC) di Royal Dublin Society (RDS), Irlandia. Upaya tersebut sekaligus memperluas pasar ekspor produk kopi Indonesia terutama ke negara-negara Eropa.
"Kami akan memperkenalkan produk kopi spesial Indonesia dan diversifikasi produk kopi Indonesia kepada dunia khususnya komunitas Uni Eropa," kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kemenperin Willem Petrus Riwu melalui siaran pers di Jakarta, Kamis.
Kegiatan promosi ini atas kerja sama Kementerian Perindustrian dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, KBRI di Brussel, Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), sertaAsosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI).
Agenda yang dilaksanakan pada kesempatan tersebut, antara lain menampilkan 20 sampel biji kopi spesial dari berbagai daerah di Indonesia yang telah lolos uji cupping.
Selain itu, menyajikan dan melakukan cupping 20 green bean terbaik di paviliun Indonesia, menampilkan budaya minum kopi tarik Aceh dan minum daun kopi (Kopi Kahwa) Sumatera Barat, serta menampilkan diversifikasi produk olahan kopi dari 15 industri pengolahan kopi di Indonesia.
"Pameran ini menjadi wahana pendorong bagi para pengusaha kopi Indonesia untuk memperkenalkan produk, kualitas dan citra merek serta memperoleh berbagai masukan atau keinginan dari pelanggannya di luar negeri," papar Willem.
Pada 2015, Indonesia mampu mengekspor kopi ke Eropa sebanyak 180 ribu ton. Diharapkan, melalui keikutsertaan pada ajang internasional yang diselenggarakan pada 23-25 Juni 2016 itu dapat lebih mendongkrak nilai ekspor kopi Indonesia ke depannya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pihaknya terus mendorong pengembangan industri perkopian di dalam negeri dari hulu sampai hilir sehingga meningkatkan nilai tambah dan daya saing kopi Indonesia di pasar internasional.
"Upaya tersebut diharapkan membawa dampak positif pada rantai nilai dari peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan petani dan mengurangi kemiskinan," tuturnya.
Bahkan kata Saleh, peluang pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri masih cukup besar seiring tingginya potensi konsumsi kopi dan permintaan kopidunia yang terus menanjak.
"Pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata lebih dari 7 persen per tahun. Hal ini didorong karena pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat," ungkap Menperin.
Apalagi Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar dengan produksi rata-rata sebesar 685 ribu ton per tahun atau 8,9 persen dari produksi kopi dunia.
© Inacom. All Rights Reserved.