KPBN News

Lima Keunggulan Kopi Bali

Senin, 26 Januari 2015 10:42 WIB Denpasar (ANTARA News) - Ada lima keunggulan kopi Bali, salah satunya harga kopi jenis arabika hasil perkebunan rakyat di tingkat petani di Bangli dan Badung, Bali Rp53.000 per Kg hingga awal Januari 2015 cukup stabil.
Bahkan, harga kopi Bali tidak terpengaruh fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
`Walau terjadi kenaikan maupun turun harga BBM bersubsidi sejak Oktober 2014 tidak terpengaruh harga hasil perkebunan rakyat itu, bahkan harga yang diterima petani tetap stabil,` kata Made Muka, seorang petani Kopi asal Kintamani, Kabupaten Bangli, Senin.
Harga hasil perkebunan di daerah ini tetap bagus guna membantu masyarakat pekebun untuk berproduksi dengan kualitas yang diinginkan konsumen mancanegara. Keunggulan kedua, kopi Bali umumnya sudah memasuki pasar ekspor.
`Petani memproduksi buah kopi berkualitas sehingga harga pun terus merangkak dan hal itu membawa perbaikan kesejahteraan masyarakat pedesaan,` kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran.
Keunggulan ketiga, kenaikan perolehan harga hasil perkebunan rakyat itu berkat kopi arabika Kintamani, Kabupaten Bangli mampu meraih sertifikat Indikasi Geografis (SIG).
Harga kopi arabika maupun robusta di daerah ini selama tahun 2014 memang terus mengalami kenaikan, termasuk hasil budi daya lainnya seperti kakao, vanili, mete dan tembakau yang semuanya sudah memasuki pasar ekspor.
Dewa Made Buana Duwuran menyebutkan, kakao hasil perkebunan rakyat Bali yang mulai memasuki pasar ekspor juga mengalami kenaikan dari Rp32.800/kg pada Januari 2014 menjadi Rp37.000/kg dalam minggu II Januari 2015.
Dengan demikian, penambahan nilai jual tersebut cukup berarti bagi masyarakat pekebun di daerah perdesaan. Ini keunggulan keempat kopi Bali.
Vanili hasil petikan petani Bali yang sebagian besar dikapalkan untuk memenuhi permintaan konsumen di Amerika Serikat tersebut harga di tingkat petani cukup stabil bahkan belakangan ini mengalami kenaikan dari Rp25.000/kg menjadi Rp40.000 per kg (basah).
Sedangkan vanili kering yang sudah siap ekspor masih tetap Rp100.000/kg sepanjang tahun 2014.
Dengan demikian , Bali baru memperdagangkan kopi, kakao dan vanili ke pasar antarbangsa dengan perolehan devisa cukup bagus. Ini keunggulan kelima yang menyentuh daya saing kopi Bali di pasar internasional.
Dewa Made Buana mengakui, kakao produksi petani daerah ini dalam jumlah terbatas--belasan ton per bulan--baru mulai memasuki pasar ekspor dengan tujuan utama konsumen Amerika Serikat, Australia dan Jerman.
Editor: AA Ariwibowohttp://www.antaranews.com/berita/476279/lima-keunggulan-kopi-bali+++++++++