Produksi gula rafinasi diprediksi naik 1,4%
Saat ini kapasitas produksi gula rafinasi nasional hanya sekitar 1,25 juta ton. Gula rafinasi merupakan jenis gula yang biasa digunakan oleh industri, terutama makanan dan minuman. Spesifikasi gula jenis ini berbeda dengan dengan gula putih (white sugar) untuki konsumsi rumah tangga.
Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Melvin S. Korompis mengatakan pabrik yang dibangun dengan nilai investasi Rp200 miliar itu telah memulai uji coba produksi sejak tiga bulan lalu dan hingga saat ini masih belum dapat beroperasi dengan kapasitas normal.
`Pabrik itu lokasinya di Cilacap. Tim kami pada hari ini [kemarin] berkunjung ke pabrik mereka untuk melihat proses produksinya apakah telah sesuai dengan kriteria yang ada,` katanya, kemarin.
Melvin tidak menjelaskan pihak-pihak mana saja yang tergabung dalam konsorsium lokal untuk pembangunan pabrik gula rafinasi tersebut.
Pabrik tersebut telah selesai dibangun secara teknis sejak enam bulan lalu. Saat ini tim antar instansi yang terdiri dari Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, dan asosiasi sedang meninjau dan mengevaluasi pabrik tersebut apakah dapat memproduksi gula rafinasi sesuai spesifikasi.
Total konsumsi gula rafinasi nasional saat ini 1,5 juta ton, di mana sekitar 1 juta ton di antaranya dikonsumsi oleh industri besar dan 500.000 ton lainnya digunakan industri kecil.
Indonesia sampai sekarang masih menjadi net importir gula rafinasi karena 40% dari total kebutuhan nasional masih harus dipenuhi dari impor.
Selain pabrik baru milik konsorsium lokal itu, dia juga mengaku memperoleh informasi mengenai adanya rencana investasi pembangunan pabrik gula rafinasi baru di Banten dan Gresik.
`Tapi saya tidak tahu perkembangan dari rencana itu. Kelihatannya realisasinya tidak pada tahun ini karena impor bahan bakunya sangat mahal,` katanya.
Harga bahan baku gula mentah (raw sugar) saat ini mencapai US$15-US$18 sen per pounds. `Harga gula internasional memang sedang tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan gula lokal.
Sumber: Bisnis Indonesia