25 Jan 2016
Pada hari Jumat, Capital Economics, sebuah konsultan riset yang berbasis di London, mengatakan melihat pemulihan terbatas untuk harga kopi di tahun mendatang, karena sebagian besar dari perkiraan Departmen Pertanian AS untuk kenaikan 2% pada permintaan kopi, melampaui perkiraan untuk kenaikan 0,4% produksi dunia.
Dalam jangka dekat, fakta bahwa mata uang di Brazil dan Kolombia telah melemah terhadap dolar mendorong ekspor dimana produsen mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan untuk barang dalam mata uang dolar, menipiskan persediaan kopi di negara produsen.
Namun, Organisasi Kopi Internasional mengatakan hari Jumat bahwa mereka memperkirakan tahun ini akan menjadi kenaikan pertama dalam produksi global dalam tiga tahun dan analis memprediksi bahwa hujan akan membuat tanaman di Brazil lebih berproduksi tahun depan.
Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan mengalami penguatan. Harga kopi arabika berjangka bulan Maret 2016 menguat sebesar 1,60 dollar atau setara dengan 1,40 persen dan ditutup pada posisi 1.1600 dollar per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih akan berlanjut dalam pola bearish. Ketersediaan produksi dengan curah hujan yang cukup besar di Brazil dapat menumbuhkan harapan peningkatan produksi. Demikian juga potensi penguatan dollar dengan kenaikan suku bunga AS dan kenaikan bertahap selanjutnya ini menjadi potensi pemicu pelemahan harga kopi arabica.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,1300 dollar dan 1,1000 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,1900 dollar dan 1,2200 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
http://www.kpbn.co.id/adm/berita/index.php?sid=8d4112ce0aabe7aeef422c136a222624
© Inacom. All Rights Reserved.