Harga CPO Malaysia diprediksi naik
TransGraph Consulting Pvt memperkirakan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) berjangka di Malaysia naik, seiring penurunan produksi yang tidak dapat mencukupi permintaan minyak sayur untuk industri makanan, deterjen, dan bahan bakar di Asia dan Eropa.
Konsultan Kepala TransGraph Consulting Pvt Ravi Chandra menyatakan minyak kelapa sawit merupakan jenis minyak sayur yang paling banyak ditransaksikan di dunia. Komoditas ini akan mengalami kenaikkan harga hingga 1.600 ringgit (US$446) per ton menjelang Agustus 2006 di Malaysia Derivatives Exchange.
Pertumbuhan ekonomi di China dan India, pembeli CPO dan minyak kedelai terbesar di dunia, memicu peningkatan konsumsi makanan yang mengandung minyak nabati itu.
Peningkatan permintaan untuk bensin dan disel yang dicampurkan dengan minyak sayur di Eropa, di tengah kenaikkan harga minyak bumi, juga bakal memicu kenaikan harga minyak kelapa sawit pada 2006.
`Uni Eropa akan meningkatkan pembelian minyak kelapa sawit yang dikonsumsi manusia dan untuk mengantisipasi tingginya produksi biodisel,` kata Ravi Chandra.
Harga minyak sawit untuk pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange Kuala Lumpur turun 2 ringgit atau 0,2% menjadi 1.448 ringgit (US$404) per ton. Harga minyak kelapa sawit selama tahun ini telah naik sekitar 2,3%.
Impor China
China akan mengimpor sekitar 4,75 juta ton minyak kelapa sawit hingga 30 September 2006, atau naik 9% jika dibandingkan dengan impor tahun lalu. Sedangkan India akan membeli 3,8 juta ton komoditas itu dalam periode yang sama, dan mengalami peningkatan 2% dari posisi tahun lalu.
Sedangkan penggunaan minyak sayur di India hingga Oktober tahun ini diperkirakan mencapai 12 juta ton.
Departemen Pertanian AS memperkirakan konsumsi CPO internasional hingga September tahun ini naik 6,5% menjadi 35,4 juta ton, dari volume komoditas yang dikonsumsi pada periode yang sama tahun lalu 33,23 juta ton.
Penggunaan minyak kelapa sawit di China dan India diperkirakan memotong produksi komoditas itu hingga mencapai 200.000 ton-2,6 juta ton.
Analis PT Namalatu Cakrawala Securities Ben Santoso memperkirakan harga rata-rata CPO di Rotterdam akan mencapai US$460 per ton, atau naik dari posisi 2005 yang mencapai US$423,79 per ton. Harga komoditas itu pada 2007 akan mencapai US$500 per ton.
Sumber : Bisnis Indonesia