Harga CPO Bursa Malaysia Berupaya Rebound, El Nino Beri Dorongan

Anjloknya harga CPO dalam beberapa hari perdagangan terakhir, diduga mulai menyentuh titik jenuh sehingga memicu aksi beli pada awal perdagangan di Bursa Malaysia pada hari ini. Pergerakan harga CPO yang sebelumnya terus melemah akibat indikasi lemahnya demand terhadap CPO dari data ekspor sawit Malaysia yang turun serta tekanan kuat dari anjloknya harga kedelai, tampak mulai memudar hari ini.

Namun, pergerakan menguat pada perdagangan hari ini di Bursa Malaysia, diduga juga akan cukup tertekan oleh potensi tingginya output sawit Malaysia dan Indonesia. Diperkirakan pada akhir tahun ini, output dua negara penghasil CPO terbesar global tersebut masih tinggi. Spesifik pada output CPO Malaysia, pada rentang Januari hingga Juni tercatat produksi telah naik ke level 9,1 juta ton atau naik 700.000 ton dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

Walaupun demikian, pergerakan harga CPO di Bursa Malaysia juga cukup mendapatkan dorongan fundamental positif kuat dari prospek penanaman di Indonesia dan Malaysia. Prediksi akan hadirnya siklus El Nino yang tetap diprediksi akan hadir meskipun terlambat berpotensi memberikan gangguan signifikan pada tumbuhan sawit Indonesia dan Malaysia. Selain itu, kabar terkait kondisi stress pada tanaman sawit Malaysia juga berpotensi menjadi dorongan penguatan harga CPO.

Pada awal perdagangan hari ini di Bursa Malaysia, harga CPO terpantau sedang mengalami pergerakan menguat. Harga CPO berjangka Bursa Malaysia untuk kontrak Oktober 2014 hingga berita ini dibuat naik 0,36% ke tingkat harga 2.262 RM/ton atau menguat 8 RM/ton.

Sementara dari perdagangan di Bursa ICDX hari ini, harga CPO juga terpantau sedang mengalami pergerakan menguat. Harga CPO berjangka ICDX untuk kontrak Oktober 2014 naik 0,29% ke tingkat harga Rp 8.780 atau naik Rp 25.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga CPO akan lebih cenderung untuk bergerak melemah pada perdagangan hari ini di Bursa Malaysia. Hal tersebut dilandasi oleh masih kuatnya sentimen negatif baik pada demand maupun supply jangka pendek pada CPO.