23 May 2018
Jakarta - China telah berkomitmen meningkatkan impor sawit sebanyak 500.000 ton dari Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan, China memang salah satu importir terbesar sawit Indonesia.
"(China) cukup banyak (serap sawit dari Indonesia). Kalau nggak salah negara (pengimpor) nomor tiga. Setelah India, Uni Eropa, kemudian China," kata Oke kepada detikFinance, Senin kemarin (21/5/2018).
Menurutnya, kebutuhan China terhadap sawit pun masih sangat besar.
"Masih sangat besar (kebutuhan China), bahkan kita berharap China mengikuti kita kebijakannya untuk menggunakan biodiesel," jelasnya.
Dia mengatakan jika China lebih memanfaatkan lagi bahan bakar dengan campuran biodiesel di negaranya, maka mereka bakal menyerap lebih banyak lagi minyak sawit, yang salah satunya mereka impor dari Indonesia.
"Kalau kita sudah B20 (bahan bakar dengan campuran bio diesel 20%), di China apakah B5 atau B berapa sudah mulai, sehingga biodieselnya bisa lebih menyerap lagi sawit," jelasnya.
Namun, dari rencana China yang mau meningkatkan serapan sawit dari Indonesia, tak menutup kemungkinan ada timbal baliknya. Tapi Oke menilai, jika ada itu sebagai hubungan bilateral yang normal antar kedua negara.
"Kalau timbal baliknya kan itu normal normal saja. Itu adalah hubungan bilateral. Ya itu nanti hanya hubungan perdagangan saja," tambahnya.
Untuk diketahui, China menyanggupi peningkatan impor 500.000 ton sawit Indonesia setelah pertemuan antara Presiden Jokowi dan PM China Li Keqiang, Senin (7/5/2018).
"Secara khusus PM Li Keqiang menyanggupi bentuk peningkatan ekspor kita, tambahan minimal 500 ribu ton minyak kelapa sawit ke Tiongkok," ucap Jokowi.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4033366/china-pengimpor-sawit-ri-ketiga-terbesar-dunia
© Inacom. All Rights Reserved.