03 Jul 2004
Insyaf Malik, ketua umum ATI, mengatakan pelatihan dan workshop tersebut akan menggandeng pakar dari India, Muhijit Sen yang telah berpengalaman dalam lelang teh di sejumlah negara produsen.
"Pembeli teh mempunyai pandangan pentingnya peningkatan kinerja teh nasional, sehingga mampu bersaing dengan produk dari negara lain dan mampu meningkatkan nilai jual," ujarnya kepada Bisnis kemarin (28/6).
Selama ini, lanjutnya, untuk menentukan kualitas dan standar teh nasional para pembeli mengalami kesulitan. Tiadanya standar yang
"Semua tea tester di seluruh
Selanjutnya, kata Insyaf, hasil tes yang dilakukan para ahli teh itu akan dijadikan patokan standar teh RI.
Perusahaan swasta yang bergerak di bidang training SDM teh, yaitu PT Tea Expertindo akan bertindak sebagai pelaksana kegiatan pelatihan itu. "Diperkirakan kegiatan tersebut akan dimulai pada September tahun ini," ungkapnya.
Penunjukan Muhijit Sen itu, sambungnya, karena selama 48 tahun mempunyai pengalaman kursus dan pelatihan di sejumlah negara, seperti Sri Lanka, Myanmar, Vietnam, Kenya, Uganda dan Georgia (negara pecahan eks Uni Soviet).
Berdasarkan analisa yang dilakukan ATI, katanya, standar teh RI dibandingkan negara produsen lainnya semakin tertinggal jauh. "Jika dibandingkan dengan produsen teh lainnya, sejujurnya teh nasional ketinggalan sekitar 10 tahun di belakang."
Selain itu, ujarnya, ATI dan JTBA sepakat untuk segera merombak dan mereformasi struktur dan kualifikasi SDM yang bekerja di JTA (Jakarta Tea Auction).
"Kami sepakat agar kinerja SDM di JTA ditingkatkan, sehingga wawasannya akan setara dengan bursa lelang teh lainnya, seperti Colombo Tea Auction dan Calcuta Tea Auction," ungkapnya. (bas) (mes)
Sumber : http://www.bisnis.com
© Inacom. All Rights Reserved.