Rupiah diprediksi stabil pekan ini
Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil pada level Rp9.000-Rp9.500 per dolar AS pada pekan ini, meskipun terdapat tekanan dari rencana kenaikan Fed Fund rate menjadi 5,25%.
Presiden Direktur PT Kresna Securities Michael Steven menjelaskan pelaku pasar telah memperkirakan tingkat suku bunga The Fed akan mencapai kenaikan paling tinggi pada level 6% sampai akhir tahun.
`Kalau lebih dari 6% kondisi pasar akan semakin sulit. Tetapi saya rasa perbedaan suku bunga antara Fed Fund Rate sebesar 5% dengan BI Rate 12,5% masih cukup besar,` ujarnya kemarin.
Rupiah dalam penutupan pasar valuta kemarin menguat 0,1% menjadi Rp9.344 per dolar AS, sedangkan baht Thailand menguat 0,1% menjadi 38,43 per dolar AS.
Won Korsel terus menguat dalam dua hari terakhir, menyusul keluarnya laporan surplus neraca pembayaran negara itu pada periode empat bulan pertama tahun ini. Hal itu telah mengindikasikan bertambahnya permintaan terhadap won.
Negara itu telah mencatatkan surplus hingga mencapai US$1,3 miliar berbanding dengan revisi defisit pada April sebesar US$1,6 miliar.
`Secara struktural perekonomian Korsel solid dan neraca pembayaran kembali surplus,` ujar Magnus Prim, Strategis valuta senior Skandinaviska Enskilda Banken, Singapura, seperti dikutip dari Bloomberg, kemarin
Dia memperkirakan won akan menguat pada level paling kuat dalam tiga bulan terakhir menjadi 950 per dolar AS. Kemarin, won menguat 0,1% menjadi 957,70 per dolar AS.
Chung Moon Soo, penasehat keuangan President Roh Moo Hyun pada pekan lalu mengungkapkan perekonomian negara itu bisa menyerap penguatan won dan tingginya harga minyak, apabila kenaikan mata uang tidak berlanjut.
Menguatnya won hingga 6,6% pada tahun ini dikhawatirkan menekan perekonomian Korsel. Kenaikan nilai tukar mata uang itu akan menyebabkan harga barang-barang ekspor kian mahal di pasar internasional.
`Otoritas Korea Selatan terlihat keberatan terhadap penguatan won yang berarti sangat beresiko bagi pelaku pasar yang memperkirakan nilai tukar won menguat,`ujar Prim.
Peso Filipina melemah pada level 53,55 per dolar AS yang merupakan level paling rendah sejak Desember tahun lalu. Ringgit Malaysia melemah 0,1% menjadi 3,6860 per dolar AS dari level hari sebelumnya yang sebesar 3,6830 per dolar AS.
Sedangkan Taiwan dolar mengalami sedikit perubahan pada level 32,661 per dolar AS berdasarkan data Taipei Forex Inc.
Sumber: Bisnis Indonesia