Berita Terbaru

03 Sep 2015

Christine Lagarde : Potensi Besar Indonesia Menghadapi Tantangan Global

Christine Lagarde : Potensi Besar Indonesia Menghadapi Tantangan Global

Penurunan pertumbuhan perekonomian Tiongkok, perlambatan perekonomian global dan positifnya pertumbuhan ekonomi AS, menjadi situasi ekonomi yang perlu dicermati oleh Indonesia. Demikian dinyatakan Managing Director IMF, Christine Lagarde, di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Selasa (01/09/2015).


Yang pertama, Indonesia sebagai salah satu mitra Tiongkok harus siap menghadapi tantangan imbas proses transisi ekonomi Tiongkok yang mengalami perlambatan.

Kedua, harga komoditas yang mengalami penurunan dan diperkirakan akan ada pada level tersebut

Ketiga, positifnya ekonomi AS mendorong The Fed menaikkan suku bunganya. Hal ini akan menyebabkan gejolak keuangan global.

Perkembangan ekonomi global masih mengkhawatirkan, namun Indonesia memiliki pengalaman yang cukup, seperti yang dihadapi tahun 2013 dimana pada tahun 2013 terjadi arus modal keluar dari emerging economies seperti Indonesia setelah ada sinyal The Fed akan menaikkan suku bunganya.

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5%, menurut Lagarde tidak akan berlangsung permanen, asalkan Indonesia membangun sumber pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan potensi yang ada dengan pengelolaan kebijakan yang tepat.

 

Apa Yang Diperlukan Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Indonesia?

Indonesia memiliki potensi SDM usia muda. Jumlah penduduk usia produktif Indonesia lebih tinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya. Diperkirakan tahun 2030 sekitar 70% dari jumlah penduduk atau 180 juta jiwa berada pada usia produktif.

Potensi SDM usia muda inilah yang ditekankan Lagarde untuk dapat menghadapi perlambatan ekonomi saat ini, menjadi momentum Indonesia mempercepat laju reformasi ekonomi dengan membangun sumber pertumbuhan baru dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda.

Ada 3 langkah penting yang harus dilakukan untuk merealisasikan potensi tersebut :

1. Pembangunan infrastruktur yang modern dan efisien, terutama listrik dan transportasi

Jika infrastruktur tidak dibangun, membuat sektor lain tidak efisien, seperti biaya logistic menjadi 24% dari PDB. Demikian juga listrik di Indonesia baru 80%. Dengan mengurangi biaya logistic dan meningkatkan akses listrik akan membuka lapangan kerja, mengurangi harga-harga dan meningkatkan konektivitas ke pasar global. Lagarde mengapresiasi pemerintah Indonesia yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang diperkirakan meningkat 8% per tahun

 2. Memperbaiki iklim investasi yang kondusif bagi penyerapan teknologi baru dan kapasitas yang bersaing untuk memproduksi banyak barang dan jasa-jasa seperti yang dilakukan Tiongkok, Jepang dan Korea. Lagarde juga mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam rangka perbaikan iklim investasi seperti masalah lahan untuk infrastruktur dan pelayanan terpadu satu pintu

3. Semua itu harus dibarengi dengan kebijakan perdagangan internasional yang mendukung proses integrasi ekonomi Indonesia dengan dunia. Potensi terbuka pasar domestic dunia juga pasar global yang memiliki 1,5 miliar konsumen. Indonesia diyakini mampu membangun daya saing dan manfaat dalam integrasi ekonomi ini, seperti melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN

 

Pertumbuhan Yang Inklusif

Setiap negara, termasuk Indonesia memerlukan kebijakan yang inklusif untuk menjamin setiap orang menikmati hasil dari pertumbuhan itu, bukan hanya untuk beberapa orang saja.

Dengan memiliki potensi SDM usia muda, Indonesia harus mendorong generasi muda memperluas sumber pertumbuhan dan diversifikasi dari sektor komoditas berbasis sumber daya alam ke produk bernilai tambah yang tinggi.

Namun Lagarde menyatakan bahwa tantangan SDM ini tidak ringan, seperti perlunya pendidikan dan pelatihan yang memadai, tingkat partisipasi angkatan kerja wanita masih rendah.

Indonesia memerlukan kebijakan yang memudahkan mobilitas tenaga kerja dan mendorong pemuda untuk kreatif dalam melakukan kegiatan yang menghasilkan nilai tambah tinggi.

Teknologi dan inovasi juga menjadi bagian dari sumber pertumbuhan ekonomi yang baru yang memiliki nilai tambah yang tinggi.

Kewirausahaan juga memerlukan kebijakan yang bersifat inklusif di sektor keuangan. Sangat penting adanya kemudahan akses terhadap jasa keuangan atau perbankan untuk pemberdayaan individu.

Pola pembangunan yang inklusif akan memberdayakan masyarakat dan menjadi inspirasi untuk perubahan, termasuk kaum muda yang berperan membawa perubahan membawa Indonesia ke pasar global.

Editor : Asido Situmorang

Sumber: http://vibiznews.com/2015/09/01/christine-lagarde-potensi-besar-indonesia-menghadapi-tantangan-global-2/

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.