Kembali Melemahnya Harga Karet Akibat Profit Taking Harga Minyak Mentah dan Eskalasi Kekhawatiran Pasar Pasca Rilis Proyeksi Terbaru Dari World Bank
Market Analisis PT. KPBN - Pada perdagangan di bursa komoditas Sicom dan Tocom pagi ini (14/04) harga karet sedang terpantau mengalami pelemahan, dimana pada sesi perdagangan kemarin justru ditutup mengalami penguatan.
Pada perdagangan kemarin, harga karet mengalami penguatan akibat pelemahan nilai tukar Yen dan sentimen penguatan harga minyak mentah dari awal perdagangan sesi Asia kemarin. Walaupun sempat kemarin data neraca perdagangan China dirilis tidak begitu baik, namun hal ini menguatkan para pelaku pasar bahwa pemerintah disana akan melakukan penambahan stimulus terbaru yang berguna untuk kembali menjaga momentum pemulihan di level yang telah ditargetkan pemerintah sebelumnya yaitu di sekitar level 7%.
Di Sesi perdagangan AS semalam tidak begitu banyak data-data ekonomi penting yang dirilis, sehingga perhatian para pelaku pasar hanya difokuskan pada pergerakan harga minyak mentah saja. Semalam harga minyak mentah berjangka melepaskan penguatan yang dicapai sebelumnya (Profit Taking) menjelang penutupan sesi perdagangan hari Senin (13/04) seiring masih kuatnya kekhawatiran pasar terkait melimpahnya suplai minyak global, sehingga membatasi penguatan harga yang terjadi dan di saat yang bersamaan para trader mengambil keuntungan setelah harga minyak sebelumnya terdorong lebih tinggi. Harga minyak awalnya mengalami kenaikan akibat kecemasan tentang gejolak di Yaman, perlambatan pengeboran di AS, dan diperbaharui oleh ekspektasi bahwa Iran tidak akan cepat menambah suplai ke pasar jika kesepakatan tentang program nuklir Teheran belum tercapai. Menurut Kepala ekonom di International Energy Agency, Fatih Birol pada hari Senin (13/04), beliau mengatakan bahwa dampak dari suplai minyak Iran mungkin diperlukan waktu tiga sampai lima tahun, sehingga pasar tidak perlu khawatir terkait penambahan supply yang banyak dari Iran.
Untuk di awal perdagangan pagi ini harga karet masih terpantau sedang terjebak di level pelemahan akibat para pelaku pasar juga mulai mencermati hasil rilis proyeksi pertumbuhan ekonomi terbaru oleh World Bank untuk kawasan Asia Pasifik yang dirilis kemarin. Berdasarkan laporan terbaru tersebut, World Bank memangkas kembali proyeksi pertumbuhan tahun 2015-2016 untuk Negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur, terkait perlambatan yang terjadi di China terus belanjut seiring pemerintah berusaha mengatasi kerapuhan sektor keuangan dan beralih menuju jalur pertumbuhan yang lebih kokoh. Wilayah Asia Timur diperkirakan hanya akan bertumbuh sebesar 6.7% di tahun 2015 dan 2016, turun dari proyeksi sebesar 6.9% dan 6.8% di bulan Oktober 2014 lalu, menurut World Bank di Washington dalam East Asia and Pacific Economic Update yang dirilis hari Senin (13/04) kemarin. Sebagai informasi, Laju pertumbuhan Asia Timur di tahun 2014 lalu hanya mencapai di level 6.9%. Sedangkan untuk China diperkirakan dapat bertumbuh sebesar 7.1% di tahun 2015 dan 7.0% di tahun 2016, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 7.2% dan 7.1%, menurut laporan tersebut. Sehingga berdasarkan rilis data tersebut para pelaku pasar menilai masih akan lemahnya tingkat permintaan komoditas karet khususnya dari China akibat kondisi ekonomi yang masih menunjukkan pelemahan.
Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini akan tetap bertahan di zona negatif terkait respon pelaku pasar terhadap proyeksi ekonomi Asia Pasifik yang dirilis World Bank kemarin serta adanya aksi profit taking di harga minyak pasca penguatan harga minyak dalam beberapa hari terakhir. Disamping itu para pelaku pasar juga cenderung hati-hati terkait menunggu rilis data GDP dan Industri China yang rilis esok hari dan juga rilis WEO (World Economic Outlook) IMF terbaru di Q2 2015. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan Mei 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 202.50 yen. Resistance selanjutnya ada di 206.00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 197.00 yen dan selanjutnya di 194.00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 163.00-167.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 136.00-140.00 USCts/kg.
Senior Market Analis : Andrial S./AIP/PT.KPBN
Editor : Neo/AIP/PT.KPBN