Berita Terbaru: Halaman 35

19

Mar

PT KMK Kukuhkan Perubahan Pengurus

Terhitung mulai tanggal 21 Februari 2019, pengurus PT. KMK dikomandani M. I. Sobandi A. sebagai Direktur dengan pengawasan 1 orang Komisaris Edward [...]

05

Mar

RUPS LB PT KPBN 5 Maret 2019

RUPS-LB dipimpin oleh Bapak Seger Budiarjo selaku Direktur SDM Umum Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan dihadiri oleh Jajaran Direksi [...]

RUPS LB PT KPBN 5 Maret 2019. RUPS-LB dipimpin oleh Bapak Seger Budiarjo selaku Direktur SDM Umum Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan dihadiri oleh Jajaran Direksi PTPN Group, Dewan Komisaris PT KPBN dan Direksi PT KPBN.Adapun Keputusan yang telah disepakati dalam RUPS-LB PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) antara lain :

Menyetujui pengalihan seluruh saham PTPN I, PTPN II, PTPN IV, PTPN V, PTPN VI, PTPN VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XIII dan PTPN XIV kepada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Sehingga setelah ditandatanganinya perjanjian dan penyerahan hak atas saham maka susunan pemegang saham menjadi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak 88.492 Lembar saham senilai Rp. 88.492.000.000,- dan PT Perkebunan Nusantara XII sebanyak 6.884 Lembar saham senilai Rp. 6.884.000.000
Menyetujui Perubahan dan penyusunan kembali Anggaran Dasar PT KPBN Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 14, Pasal 17, Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, serta menghapus pasal 32.

25

Feb

RI Lobi India Tekan Bea Masuk Sawit

Sebagai catatan, saat ini, tarif bea masuk RBDPO Indonesia ke India mencapai 50%. Indonesia meminta perlakuan sama dengan produk asal Malaysia [...]

RI Lobi India Tekan Bea Masuk Sawit. Sebagai catatan, saat ini, tarif bea masuk RBDPO Indonesia ke India mencapai 50%. Indonesia meminta perlakuan sama dengan produk asal Malaysia  yang dikenai tarif sebesar 45% saja. Sebagai upaya menurunkan bea masuk ini, Indonesia menawarkan timbal balik. Enggartiasto bilang, Indonesia akan membuka pasar gula mentah dari India bagi industri di Indonesia. `Sebagai imbalannya, Indonesia bersedia membuka akses gula mentah asal India,` terang Enggar. Gula mentah asal India dinilai memiliki kualitas yang baik. Selama ini, kebutuhan gula mentah Indonesia dipasok dari dua negara yaitu Australia dan Thailand. Enggar mengklaim, India memberikan respons positif terhadap tawaran Indonesia. Dia bilang, Menteri Perdagangan, Industri, dan Penerbangan Sipil India Suresh Prabhu telah bersiap memenuhi permintaan Indonesia. Rencana penurunan tarif bea masuk ini akan mendongkrak ekspor produk minyak sawit ke India. Selama ini, India merupakan pasar ekspor nomor satu produk sawit Indonesia dengan rata-rata diatas 6 juta ton per tahun. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono mengakui, daya saing minyak sawit Indonesia ke India belakangan menjadi turun karena tarif bea masuk yang lebih tinggi dari produk Malaysia. `Kalau bea masuk ke India sama dengan Malaysia, daya saing ekspor sawit kita sama,` ujar Mukti. Daya saing yang baik akan membuat ekspor dapat digenjot. Hal tersebut dinilai efektif untuk meningkatkan ekspor sawit Indonesia. Asal tahu saja, perubahan bea masuk sebelumnya sempat menekan ekspor sawit Indonesia ke India. Ekspor sawit Indonesia ke India tahun 2018 sebesar 6,7 juta ton; turun dibandingkan dengan tahun 2017 di atas 7 juta ton. `Kami harapkan ekspor bisa kembali meningkat paling tidak seperti tahun 2017 lebih dari 7 juta ton,` terang Mukti. Pasar ekspor sawit ke India masih sangat potensial. Dengan jumlah penduduk di atas satu miliar jiwa, konsumsi produk sawit dan turunannya masyarakat India masih cukup besar.
 
Sumber : Koran Kontan Tanggal 25 Februari 2019

PT KPBN : Ikut Serta Dalam Lokakarya Nasional Transformasi BUMN Perkebunan

22

Feb

PT KPBN : Ikut Serta Dalam Lokakarya Nasional Transformasi BUMN Perkebunan

Acara yang dilaksanakan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta itu dihadiri oleh Menteri BUMN yaitu Rini Soemarno. Beberapa tokoh penting menjadi [...]

PT KPBN : Ikut Serta Dalam Lokakarya Nasional Transformasi BUMN Perkebunan. Acara yang dilaksanakan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta itu dihadiri oleh Menteri BUMN yaitu Rini Soemarno. Beberapa tokoh penting menjadi narasumber dalam Lokakarya tersebut Menteri BUMN, Akademisi dari Fakultas Pertanian UGM, Tokoh Perkebunan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, dan Pakar Hukum. Sambutan yang pertama yaitu dari Dolly Pulungan selaku Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), dilanjutkan oleh Ketua Umum FSPBUN Tuhu Bangun, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.Ketua Umum FSPBUN, Tuhu Bangun mengatakan tujuan Lokakarya Nasional dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai permasalahan, penyebab, alternatif, penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi oleh BUMN Perkebunan demi melanjutkan kesinambungan eksistensi dan pertumbuhan PTPN Group kedepan.Disisi lain, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan “ … BUMN kita banyak yang bisa diajak kerjasama untuk bagaimana karet dan teh kita manfaatkan, CPO kita akan kerjasama dengan Pertamina..”Rini Soemarno berharap ketika beliau diberikan laporannya bahwa dalam lokakarya ini bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran untuk meningkatkan produktifitas dari perkebunan sehingga tentunya meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan Perkebunan. Setelah sambutannya Rini Soemarno membuka langsung Lokakarya Nasional dengan memukul Gong didampingi oleh Direktur Utama Holding dan Ketua Umum FSPBUN.Jumlah peserta yang akan menghadiri kegiatan tersebut diperkirakan sekitar 1.000 orang. Peserta berasal dari Unsur Pengurus Harian FSPBUN, Perwakilan seluruh SPBUN yang bernaung di bawah FSPBUN, PT. KPBN, Direksi, Komisaris, Kepala Divisi dan Kepala Bagian terkait dari PTPN I s.d. PTPN IV, Dapenbun, Anak Perusahaan dan Lembaga di lingkungan BUMN Perkebunan.

Strategi PT KPBN Tingkatkan Daya Saing Eksportir dalam Forum Diskusi Trade Finance

30

Jan

Strategi PT KPBN Tingkatkan Daya Saing Eksportir dalam Forum Diskusi Trade Finance

[...]

Kick Off Software JDA : Menuju Transformasi Yang Lebih Pesat

28

Jan

Kick Off Software JDA : Menuju Transformasi Yang Lebih Pesat